Para orientalis juga amat gigih dalam "menjaga" manuskrip Islam.Dr.Mikhail menyeru kepada semua pakar agar memperhatikan kelestarian manuskrip,termasuk para pakar kimia.Mereka bisa memberi sumbangan tentang cara menjaga manuskrip agar tetap lestari.
Orientalis asal Rusia ini juga mengatakan,banyak pihak memiliki pehatian khusus terhadap manuskrip,tapi mereka gagal menjaga manuskrip dari kerusakan,pencurian dan jangkauan tangan-tangan mafia.Bagaimana ribuan manuskrip Islam itu bisa pindah ke tangan Rusia? Sayangnya,Mikhail tidak menjelaskan.
Walau para orientalis itu akrab dengan manuskrip,belum tentu mereka jujur dan benar dalam meyampaikan sebuah informasi yang diambil dari manuskrip tersebut. Dr. Musthafa as Siba'i dalam bukunya berjudul as Sunnah wa Makanatuha fi al Islam (Sunnah dan kedukan dalam Islam) menjelaskan beberapa contoh tentang usaha para orientalis untuk meyerang bangunan keilmuan Islam.Salah satu di anataranya,usaha seorang orientalis yang bernama Yousef Chekt.Orientalis yang satu ini mencoba menjatuhkan kredibilitas Ibnu Al Mubarak,dengan menyebutkan bahwa Imam Muslim men-jarh(mencela) beliau dalam muqadimah Shahih Muslim.Padahal justru sebaliknya,Imam Muslim men-tsiqahkan beliau. Tulisan Imam Muslim yang berbunyi "tsiqqah" diganti "bayyinah".
Hal yang sama dilakukan oleh Goldzier,yang mengatakan bahwa seorang periwat Hadist yang bernama Ziyad bin Abdullah Al Bukai sebagai seorang pendusta menurut Al Waqi'.Akibatnya Hadist yang diriwayatkan beliau tertolak.Padahal sebaliknya dalam Tarikh AL Kabir,milik Imam Bukhari,Al Waqi' mengatakan,"Dia(Ziyad) jauh dari perbuatan dusta".
Walhasil,jika kaum orientalis dengan gigih mengkaji karya para ulama kita,mestinya kita lebih gigih dari mereka.Kalau kita tak peduli dan membiarkan Barat menguasainya,bagaimana kita bisa mentransfer peradaban Islam terdahulu ke zaman kini? dan kalau mereka memberikan sebuah informasi yang dinisbatkan kepada karya seorang ulama,padahal informasinya itu tidak benar,bagaimana kita bisa menunjukan bukti,jika tulisan tangan para ulama berada di tangan mereka? Wallahu'alam bi as shawab.
Sumber : Majalah Hidatullah Edisi 12/XX/April 2008
1 comments:
Tes aja
Post a Comment