Friday, March 19, 2010

Stroke

Mendengar kata stroke sebagian orang langsung terbayang kepeloan bicara atau paling tidak kelakun gerak.Padahal,sejatinya itu bukanlah stroke.Itu gejala sisa dari serangan stroke.Lalu,apa sebetulnya stroke?. Dr. Muhammad Kurniawan, SpS menjelaskan stroke merupakan ganguan pada pembuluh darah otak yang menyebabkan munculnya gejala neurologis."Baik yang bersifat global yakni berupa penurunan kesadaran ataupun gejala lokal seperti kelumpuhan."

Stroke timbul mendadak.Serangannya dapat memberat bahkan menimbulkan kematian."Stroke bisa berlangsung selama lebih dari 24 jam",ungkap Kurniawan. Stroke sampai sekarang masih menjadi penyakit nomor satu penyebab kematian di Indonesia. Ia juga bertengger di urutan teratas penyebab kecacatan permanen."Data WHO memperlihatkan tiap 3 detik terjadi 1 kasus stroke baru dan tiap menit 6 orang meninggal akibat stroke," kata dokter spesialis saraf ini.

Dipilah berdasarkan jenisnya,stroke terbagi dua yakni iskemik dan hemografik atau pecah pembuluh darah otak. Yang paling sering terjadi,stroke iskemik yang diakibatkan oleh penumbatan pembuluh darah otak," urai Kurniawan dalam acara Klinik 68H,Selasa (2/3) di Jakarta.Siapa saja yang rawan terkena stroke? Mereka yang memiliki garis keturunan penderita stroke- orang tua atau saudara kandung,misalnya harus lebih berhati-hati. Begitu juga orang-orang yang hipertensi (darah tinggi),diabetes (kencing manis),kolestrerol tinggi,perokok, dan peminum alkohol," papar Kurniawan seraya menghimbau masyarakat untuk mengendalikan faktor risiko ini.

Periode Emas
Stroke merupakan gejala ganguan saraf. Saat gempurannya datang,orang yang terkena punya waktu kurang 4,5 jam untuk 'memenangkannya' perang dengan stroke."Inilah periode emasnya," imbuh Kurniawan.Disebut periode emas lantran dapat memperbesar peluang untuk menghindari kecacatandan kematian ada pada 4,5 jam pertama pasca stroke.Hanya saja kebanyakan orang justru dibawa ke rumah sakit setelah beberapa hari kemudian."Obat stroke harus harus diberikan saat golden period ini,"tutur Kurniawan.Obat stroke tersebut bekerja sebagai penghancur sumbatan (trombolisis).Pemberian trombolisis juga harus disusul dengan pemberian obat pencegah berulangnya stroke."Obat yang dikenal dengan nama antitrombotik mesti dikonsumsi seumur hidup," jelas Kurniawan.

Stroke atau bukan?
Stroke dapat terjadi di berbagai belahan otak,sistem saraf pusat.Alhasil efek serangnya sangat tergantung pada pembuluh darah sebelah mana yang tersumbat atau pecah."Stroke dapat memonradakan pusat kesadaran,motorik,sensorik,keseimbangan, dan kognitif," kata Kurniawan. Begitu banyaknya, fungsi otak membuat gejala stroke juga amat bervariasi.Stroke bisa menimbulkan gejala kelumpuhan sebelah badan,gangguan penglihatan,keseimbangan, dan memori."Gejala lain,baal (kesemutan) sebelah badan dan gangguan dalam bahasa seperti tidak mengerti pembicaraan atau dapat mengerti namun tidak bicara," cetus dokter dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini.Bisa juga terjadi kelumpuhan otot wajah.Pemunculan stroke pada bagian ini ditandai dengan mulut mencong dan bicara pelo akibat lumpuh otot lidah."Penderitanya ada pula yang tidak dapat menelan karena kelumpuhan otot menelan," urai Kurniawan.

Gejala-gejala tersebut belum tentu membuat serorang positif dinyatakan stroke. Terlebih,jika sebelumnya ada gangguan kesehatan terkait bagian tubuh tadi."Yang khas pada stroke adalah gejala-gejala ini muncul mendadak tanpa kelainan apa pun yang dialami pasien," ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.Cara apa yang biasa dipakai untuk deteksi dini? Kurniawan menyebutkan test FAST (Face-Arm Speech Test). Dengan tes ini,perhatikan apakah wajah menjadi tidak simetris (mencong), apakah ada kelemahan atau kelumpuhan lengan dan tungkai serta gangguan dalam bahasa atau bicara yang muncul tiba-tiba."Jika ada maka waspadai terjadi serangan stroke".

Republika,Ahad 14 Maret 2010.

0 comments:

Post a Comment

 

Design by Amanda @ Blogger Buster