Ulama adalah pewaris para Nabi. Demikian nasihat yang disampaikan oleh Rasullah Shallahu'alaihi wa sallam (SAW). Dengan perantara para ulama kita masih bisa menemukan kilauan mutiara-mutiara ilmu.
Berbagai disiplin ilmu telah disajikan dalam kitab-kitab mereka. Salah satunya, ilmu tafsir. Dengan mempelajarinya, kita mampu memahami, menghayati, dan mempermudah kita dalam menerapkan apa sesungguhnya maksud Allah Ta'ala dengan firman-Nya tersebut.
Berikut ini beberapa nama kitab tafsir beserta pengarang dan penjelasannya secara singkat.
Kitab Tafsir Klasik
1. Kitab Tafsir Jami' al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an, karya Imam at-Thabari
Nama aslinya adalah Muhammad bin Jarir bin Yazid at-Thabari. Nama at-Thabari sendiri adalah nisbah kepada daerah asal, yaitu negeri Thabaristan. Selain mufassir(ahli tafsir), ulama yang lahir di Baghdad (224 H) ini juga dikenal sebagai muhaddist (ahli Hadist) dan mahir dalam ilmu sejarah.
Sebagai pecinta ilmu, at-Thabari telah berkelana menurut ilmu ke berbagai negeri, seperti Iran, Iraq, Suriah, dan Mesir. Terakhir ia menetap di Baghdad hingga akhir hayatnya (310 H).
Karya at-Thabari sering dijadikan rujukan utama para ahli tafsir dalam menafsirkan al-Quran. Imam an-Nawawi pernah memuji kitab ini. "Seluruh umat telah sepakat bahwasannya tiada kitab tafsir yang sebanding dengan tafsir at-Thabari", puji an-Nawawi.
Selain keistimewaan lengkap 30 juz, kitab at-Thabari memiliki gaya yang khas dalam menafsirkan ayat . Di antaranya adalah bersandar kepada riwayat para sahabat dan tabi'in. Dari segi bahasa , at-Thabari mempermudah pembaca dengan menjelaskan nahwu dan sharf (tata bahasa). Berkaitan dengan ayat-ayat ahkam (hukum), at-Thabari menjelaskan hukum-hukum fikih disertai dalil para mahzhab. Oleh penerbit Dar al-Hijr, Kairo (cet.2001) kitab Tafsir at-Thabari dicetak 25 jilid.
2. Kitab Tafsir al-Jami'li Ahkam al-Qur'an karya al-Qurthubi (671 H)
Abu Abduallh Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar al-anshari al-Qurthubi adalah seorang mufassir dan ahli fikih. Menilik nama terakhirnya al_Qurthubi, bisa diketahui jika beliau berasal dari kota Cordova, Spanyol.Tafsir karya al-Qurthubi yang mu'tabar (diakui) di kalangan mufassir ini menghilangkan beberapa kisah yang tidak jelas periwatannya. Dalam tafsirnya, al-Qurthubi sebaliknya, ia menekankan istinbath (metodologi pengambilan hukum) dari dalil-dalil dalam al-Qur'an. Termasuknya di dalamnya menyebutkan berbagai hukum nasakh dan mansukh (hukum yang dihapus dan yang menggantikannya), menerangkan jenis qira'ah (bacaan al-Qur'an) disertai nahwu dan sharf (tata bahasa) dan i'rabnya (uraian bahasa).
Kitab tafsir al-Qurtubi banyak mengangkat masalah hukum-hukum fikih. Olehnya, ia dianggap sebagai rujukan utama disamping tafsir khusus tentang ayat ahkam (masalah hukum). Tafsir al-Qurthubi ini oleh Penerbit Dar Ihya wa at-Turats, Beirut dicetak dalam 20 jilid.
Sumber : Majalah Hidayatullah Edisi II/XX Maret 2008
0 comments:
Post a Comment